Kamis, 28 Agustus 2014

Cerita Sedih Ku




Aku anak dari seorang pensiunan TNI dan penjual kue. Aku mempunyai keluarga besar yang cukub bahagia dan aku sering membanggakan mereka di depan teman temanku. Dulu aku sangat bahagia dan banyak mendapatkan kasi sayang. Tapi itu dulu sekarang ceritanya berbeda semenjak ibu ku punya banyak hutang dengan rentenir dimana mana. Ialah banyak hutang  perbulan ayah ku hanya memberi uang 500rb itu tidak cukup untuk makan , bayar sekolah ku dan uang les ku pasti tidak cukup lah. Apalagi ibuku sering main arisan dikampung ku. Untuk menutupi itu ibu ku berhutng dengan rentenir. dari hutang itulah Keluarga ku hancur berantakan. Dengan usia ku yang masi 14 tahun aku belajar untuk memahami apa yang terjadi di kelurga ku. Aku mencoba mengerti apa yang salah jadi aku meringan kan keungan kelurga dengan cara berhenti les, aku sempat menyalahkan ibuku karna hutangnya hha manusia hanya bisa menyalahkan seseorang . dulu aku masi tegar aku anggap akan cepat berakhir itu pikiran kecil ku.
            Permasalahan kelurga ku tidak berakhir sampai di situ , semenjak ada saja yang datang kerumah untuk menagih hutang, ibu sering kena marah ayah dan dari situlah mereka sering bertengkar hebat, saat mereka bertengkar aku hanya bisa menagis. Di seusiaku saat itu aku tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin ibu ku bosan dengan kericuhan di rumah ,karna tidak ada penyelesaian dari keributan mereka. Jadi ibu ku memutuskan untuk bekerja dan pulangnya satu minggu sekali. Dan ayah ku meyetujui. Iayalah ayah ku setuju karna dia tidak mau membantu melunasi hutang ibu ku. Padahal dia juga menikmati uang itu. dan ibu ku mulai bekerja wakti itu di perumahan permata biru, jadi pekerja rumah tangga gajinya lumayan lah untuk mencicil hutngnya. Walu ibuku sudah bekerja orngtua ku masisaja sering bertengkar yah masalahnya sepeleh ceritanya gini, waktu itu ibuku pulang kerumah telat dari jam yang dijanjikan , ibuku janji dengan ayah ku untuk pulang jam 11 tapi karna ada sedikit pekerjaan di tempat kerjanya jadi ibu pulangnya agak telat . Dan ayahku tidak menerima apaun yang dijelaskan ibu, yah ayah ku memang tidak pernah mengerti, atau lebih tepatnya tidak mau menerti. dia hanya memikirkan egonya hanya dia yang pali benar. Aku benci dengan keadaan ku aku mulai drop aku menangis lagi aku hanya mendengarkan mereka bertengkar di kamarku.Aku berfikir” apakah mereka tidak memikirkan perasaan ku, apa mereka hanya memikirkan ogonya dan kebahagiaan dirinya. Tuhan kapan penderitaan ini berakhir, kapan aku merasa bahagia lagi , tuhan tolong jawab aku tidak tau kenapa aku jadi makhluk yang paling lemah”. Itu lah yang selalu aku ucapkan.
            Aku merasa bosan dengan kehidupan dirumah ku, aku sering tidak pulang kerumah. setelah pulang sekolah , aku sering main kerumah teman ku berhari hari sampai sampai kami main pasti lupa waktu jadi kami selalu pulang sore. Aku merasa senang kalu aku sedang kumpul dengan teman teman ku, aku jadi lupa tentang permasalahan yang ada dirumah ku. Wajar lah aku begitu dari pada kau melampiaskan dengan hal-hal yang buruk. Kalu sudah pulang kerumah Aku merasa oarang yang paling mendeita lagi  , aku terus mencari kebahagiaan itu. aku pernah di posisi yang terpuruk di otak ku hanya ada kata kata “ enak mati ya jadi ga merasa menderita lagi hati ini, paling aku masuk neraka “ aku sering bicara seperti itu dengan sahabat karib ku dirumah ria namanya. Dia sering memarahi ku dia jg sering menasehatiku. Tapi itu lewat begitu saja di telinga ku. Di posisi itu pasti tidak ada yang bisa berfikir jernih. Yah lah pasti itu , aku hanya bisa tersenyum menaggapi dia . aku tidak ingin menyakiti dia .
            Perekonomian di rumah ku mulai menurun , aku sampai hampir tidak bisa melanjut kan ke SMA. Aku pesimis saat itu , perasaan ku saat itu malu dan sedih saat teman teman ku sibuk cerita ingin masuk SMA kemana . di saat itu aku hanya diam . saat ditanya pasti aku jawab “ ya nanti lah aku juga bingung” yah itu lah jawaban ku. Aku berusaha menutupi perasaannku dengan jawaban tersebut. Tapi tuhan itu tidak tidur aku sering berdo’a “ya ALLAH izin kan aku untuk melanjutkan cita cita ku . hanya itu yang ku ingin kan saat ini” dan doa ku di dengar kanya aku bahagia sekali walau bukan masuk SMA favorit tapi aku bahagia. Yang penting itu sekolah dan sampai sekarang aku bisa lanjut ke perguruan tinggi di kota ku. Dan keluarga ku kembali lagi.
Itu cerita singkat ku. J aku banyak mendapat kan pelajaran dari masalah hidupku,  tidak semua orang bisa menerima permasalahan seperti ini. Oh iya selama aku kena masalah kemarin banyak ibu ibu di dekat rumah ku sering membicarakan dan menjelek jelekan orang keluarga ku. Setiap kali aku melitas di depan mereka pasti aku menerima pandangan sinis dari mereka . tapi aku hanya berdoa dan berdoa .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar