Aku
anak dari seorang pensiunan TNI dan penjual kue. Aku mempunyai keluarga besar
yang cukub bahagia dan aku sering membanggakan mereka di depan teman temanku. Dulu
aku sangat bahagia dan banyak mendapatkan kasi sayang. Tapi itu dulu sekarang
ceritanya berbeda semenjak ibu ku punya banyak hutang dengan rentenir dimana
mana. Ialah banyak hutang perbulan ayah
ku hanya memberi uang 500rb itu tidak cukup untuk makan , bayar sekolah ku dan
uang les ku pasti tidak cukup lah. Apalagi ibuku sering main arisan dikampung
ku. Untuk menutupi itu ibu ku berhutng dengan rentenir. dari hutang itulah Keluarga
ku hancur berantakan. Dengan usia ku yang masi 14 tahun aku belajar untuk
memahami apa yang terjadi di kelurga ku. Aku mencoba mengerti apa yang salah
jadi aku meringan kan keungan kelurga dengan cara berhenti les, aku sempat
menyalahkan ibuku karna hutangnya hha manusia hanya bisa menyalahkan seseorang .
dulu aku masi tegar aku anggap akan cepat berakhir itu pikiran kecil ku.
Permasalahan kelurga ku tidak
berakhir sampai di situ , semenjak ada saja yang datang kerumah untuk menagih
hutang, ibu sering kena marah ayah dan dari situlah mereka sering bertengkar
hebat, saat mereka bertengkar aku hanya bisa menagis. Di seusiaku saat itu aku
tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin ibu ku bosan dengan kericuhan di rumah
,karna tidak ada penyelesaian dari keributan mereka. Jadi ibu ku memutuskan
untuk bekerja dan pulangnya satu minggu sekali. Dan ayah ku meyetujui. Iayalah
ayah ku setuju karna dia tidak mau membantu melunasi hutang ibu ku. Padahal dia
juga menikmati uang itu. dan ibu ku mulai bekerja wakti itu di perumahan
permata biru, jadi pekerja rumah tangga gajinya lumayan lah untuk mencicil
hutngnya. Walu ibuku sudah bekerja orngtua ku masisaja sering bertengkar yah
masalahnya sepeleh ceritanya gini, waktu itu ibuku pulang kerumah telat dari
jam yang dijanjikan , ibuku janji dengan ayah ku untuk pulang jam 11 tapi karna
ada sedikit pekerjaan di tempat kerjanya jadi ibu pulangnya agak telat . Dan
ayahku tidak menerima apaun yang dijelaskan ibu, yah ayah ku memang tidak
pernah mengerti, atau lebih tepatnya tidak mau menerti. dia hanya memikirkan
egonya hanya dia yang pali benar. Aku benci dengan keadaan ku aku mulai drop
aku menangis lagi aku hanya mendengarkan mereka bertengkar di kamarku.Aku
berfikir” apakah mereka tidak memikirkan perasaan ku, apa mereka hanya
memikirkan ogonya dan kebahagiaan dirinya. Tuhan kapan penderitaan ini
berakhir, kapan aku merasa bahagia lagi , tuhan tolong jawab aku tidak tau kenapa
aku jadi makhluk yang paling lemah”. Itu lah yang selalu aku ucapkan.
Aku merasa bosan dengan kehidupan
dirumah ku, aku sering tidak pulang kerumah. setelah pulang sekolah , aku
sering main kerumah teman ku berhari hari sampai sampai kami main pasti lupa
waktu jadi kami selalu pulang sore. Aku merasa senang kalu aku sedang kumpul
dengan teman teman ku, aku jadi lupa tentang permasalahan yang ada dirumah ku. Wajar
lah aku begitu dari pada kau melampiaskan dengan hal-hal yang buruk. Kalu sudah
pulang kerumah Aku merasa oarang yang paling mendeita lagi , aku terus mencari kebahagiaan itu. aku
pernah di posisi yang terpuruk di otak ku hanya ada kata kata “ enak mati ya
jadi ga merasa menderita lagi hati ini, paling aku masuk neraka “ aku sering
bicara seperti itu dengan sahabat karib ku dirumah ria namanya. Dia sering
memarahi ku dia jg sering menasehatiku. Tapi itu lewat begitu saja di telinga
ku. Di posisi itu pasti tidak ada yang bisa berfikir jernih. Yah lah pasti itu
, aku hanya bisa tersenyum menaggapi dia . aku tidak ingin menyakiti dia .
Perekonomian di rumah ku mulai
menurun , aku sampai hampir tidak bisa melanjut kan ke SMA. Aku pesimis saat
itu , perasaan ku saat itu malu dan sedih saat teman teman ku sibuk cerita
ingin masuk SMA kemana . di saat itu aku hanya diam . saat ditanya pasti aku
jawab “ ya nanti lah aku juga bingung” yah itu lah jawaban ku. Aku berusaha
menutupi perasaannku dengan jawaban tersebut. Tapi tuhan itu tidak tidur aku
sering berdo’a “ya ALLAH izin kan aku untuk melanjutkan cita cita ku . hanya
itu yang ku ingin kan saat ini” dan doa ku di dengar kanya aku bahagia sekali
walau bukan masuk SMA favorit tapi aku bahagia. Yang penting itu sekolah dan
sampai sekarang aku bisa lanjut ke perguruan tinggi di kota ku. Dan keluarga ku
kembali lagi.
Itu
cerita singkat ku. J aku banyak mendapat kan pelajaran dari masalah
hidupku, tidak semua orang bisa menerima
permasalahan seperti ini. Oh iya selama aku kena masalah kemarin banyak ibu ibu
di dekat rumah ku sering membicarakan dan menjelek jelekan orang keluarga ku.
Setiap kali aku melitas di depan mereka pasti aku menerima pandangan sinis dari
mereka . tapi aku hanya berdoa dan berdoa .